JABAR EKSPRES – Polresta Bogor kembali membuat gebrakan dalam mengantisipasi maraknya aksi tawuran atau praktek bullying antar pelajar dengan serangkaian kegiatan, di antaranya gerakan bebersih Sungai Ciliwung dan penanaman pohon pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Sedikitnya ada 40 pelajar perwakilan dari sejumlah SMA dan SMK negeri swasta di Kota Bogor mendapatkan program pembinaan khusus dalam kegiatan bertajuk ‘Bakti Untuk Negeri Pelajar Kota Bogor tersebut. Mereka di doktrin untuk lebih peka dan cinta terhadap lingkungan.
Dalam kesempatan yang digelar di kawasan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor tersebut jajaran Polresta Bogor juga turut menghadirkan orangtua masing-masing pelajar dan para guru hingga kepala sekolah, serta perwakilan dinas terkait.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menjelaskan, kegiatan tersebut digalakkan berangkat dari aduan warga dalam program Jum’at Curhat terkait dengan kondisi kantibmas di lingkungan masyarakat, termasuk maraknya aksi tawuran.
Baca juga: Bandara Soekarno Hatta Terapkan Digitalisasi, Ini 3 Program Utamanya!
Kemudian pihaknya memetakan sejumlah persoalan dan menyusun strategi dengan harapan dapat mengikis budaya tawuran yang menimbulkan keresahan.
“Ini menjadi pembelajaran buat kita, untuk penanganan tawuran itu harus dipetakan mulai dari sisi akar permasalahan hingga kita bisa berupaya untuk mencegah jangan sampai kejahatan atau tawuran itu terjadi,” ungkapnya Sabtu, 19 Agustus 2023.
“Kami ikhtiar mendorong kegiatan-kegiatan para pelajar tersebut dengan hal-hal yang bermanfaat. Nah ini kita padukan dengan situasi saat ini, yang banyak daerah-daerah dilanda kekeringan. Bagaimana kita bermanfaat untuk lingkungan air sungai yang bersih, kemudian kita menanam pohon juga ya supaya udara kita tetap terjaga dengan baik,” lanjut Bismo.
Ia menjelaskan, melalui kegiatan bebersih Sungai Ciliwung tersebut setidaknya dapat mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan di areal sungai.
Tercatat, sebanyak 287 karung berisikan sampah anorganik dan 58 karung sampah organik serta kayu yang berserakan di bantaran sungai berhasil diangkut oleh ratusan peserta yang hadir.
“Artinya kita tidak hanya bisa merusak saja, tapi kita juga harus bisa memelihara memupuk generasi yang peduli lingkungan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan,” tegasnya.